gabemahita

Tanggal 10 Juli mama masuk RS Elisabeth langsung ke UGD setibanya dari kampung. Vonis oleh dokter adalah masalah gangguan jantung dan infeksi paru-paru. Setelah dari UGD, mama ditempatkan di kamar intensif selama 3 hari. Total 10 hari mama di opname. Hari dimana mama keluar dari RS, mama, bapa serta tante gita dan tante ana, langsung berangkat ke kampung diantar oleh bapak Cilo. Dan saat ini mama sedang pemulihan, bawaanya mama masih sedikit lemah terutama ketika berjalan belum kuat jika lama. Semoga Tuhan memberkati dengan memberikan kesehatan seperti sediakala.

Hari ini tanggal 24 Juli 2018, Kevin masuk playgroup di umurnya yang ke 3 tahun. Cepat sekali rasanya, tiba-tiba memutuskan menyekolahkan Kevin. Itu semua karna kekhawatiranku dengan kemampuan bicaranya. Masih sangat kurang jika dibandingkan dengan anak seusianya. Namun memang perkembangan tiap orang beda-beda. Yang ku lakukan adalah melakukan sesuatu untuk memacu kemampuan berbicaranya. Cukup setahun dulu Kevin sekolah di playgroup, baru nanti berhenti setahun untuk langsung masuk TK B. Ini dia foto nya yang dikirim tante Ros nya ketika melakukan kegiatan belajar. Shiloh juga udah SD kelas 1 di Harvard masuk ke kelas plus A. Semangat ya,anak2 mama.

Update Tanggal 29 September 2017 :

Kira-kira pukul 09:15 pagi, saya mendapat telp dari mama, firasat ku sudah tidak enak. Betul, kabar itu mengatakan bahwa Opung sudah dipanggil. Opung sudah tidak sakit lagi, opung sudah tenang bersama Bapa di Sorga. Opung sudah dapat bertemu lagi dengan opung godang juga adekku Elsa. Terima kasih Tuhan untuk opung yang baik, berkati kami keturunannya. Amin.

 

14054361_1420748057939447_1705608839180573902_o

Opungku, opung boru dari mama, Roya br. Simbolon, opung yang baik banget untuk cucu-cucu nya. Dahulu ketika aku masih kecil, aku sering ikut opung kemana pun beliau pergi. Pergi untuk keperluan koor ina, aku ikut. Pergi ke pasar abis gajian, aku ikut. Makan makanan di rumah nya, aku pasti dipanggil. ‘Ini bawa ke rumah ya’ katanya. Menghindari amarah orang tua dan menghindari pekerjaan rumah, aku pasti ke rumah opung. Dahulu sebutannya sempat menjadi ‘opung Handa’ , diambil dari namaku. Aku dan adekku si Ida, tidur nya di rumah opung, biar ada yang menemani opung. Malam habis belajar kami ke rumah opung, paginya bangun baru ke rumah lagi untuk beberes.

Kami, terutama aku, paling malas disuruh ke kebun. Ketika melakukan pekerjaan di kebun, aku berharap cepat siang supaya opung panggil kami untuk makan. Sembari bekerja, sudah membayangkan masakan opung di sopo (gubuk di kebun). Biasanya masakannya sayur rebus campur, ada kacang panjang, daun ubi, kangkung, rias, bayam, dll, yang semua nya tentunya diambil dari tanaman sekitar kebun. Untuk lauknya biasanya ikan bakar plus sambal tuk-tuk, atau sambal pati ( ikan teri yang dimasak pakai santan plus andaliman), yang semua ini pastinya pedas menggigit. Masakan opung selalu juara dech. Kembali ke pekerjaan berkebun, nah, sembari bekerja, dalam hati aku berharap opung memanggil kami untuk makan, yang artinya lepas dari pekerjaan yang melelahkan. Satu hal lagi yang aku harapkan supaya berhenti bekerja adalah hujan turunlah.

Di kebun opung, banyak sekali macam tanaman, mulai dari sayur mayur termasuk cabe sampai ke buah-buahan. Buah-buahan ada rambutan, lansat, durian, manggis, jambu biji, pisang, ubi, kemiri, dll. Jika duriannya berbuah, kami bisa makan sambil duduk di bawah pohon rambutan, petik dan langsung makan di tempat, karena pohon rambutannya pendek dan berbuah lebat. Kemudian durian, jika musim durian, kami akan bermalam di kebun untuk menjaga durian. Jika ada durian yang jatuh, kami akan memungutnya. Jika tidak dijaga sepanjang malam, maka pasti durian yang jatuh sudah tidak ada lagi besok nya. Opung sering sekali cerita tentang masa lalu nya. Kami sangat senang mendengar ceritanya. Menikah di umur belasan tahun, perkiraan umur 16 tahun. Perkenalannya dengan opung godang (suami nya), yang lumayan romantis. Opungku menikah dan dikaruniai 4 pasang anak, harusnya 9 orang, namun meninggal 1 orang. Mamaku adalah anak nomor 2. Banyak sekali kenangan bersama opung, berhubung aku pelupa, Cuma sedikit kisah yang bisa aku ceritakan. Pasti beda jika yang cerita adalah si Ida, mungkin akan banyak yang dapat dia ceritakan.

Sekarang opung ku itu sudah kembali seperti anak-anak. Siapa pun tidak dia kenali lagi. Makan harus disuapi, BAB dan BAK pun harus dilayani orang lain. Kelakuannya persis seperti anak kecil, mungkin sama dengan anak ku Kevin yang umur 2 tahun. Saat ini opungku sudah beberapa hari di Rumah sakit, keluhannya sesak, perkiraanku efek dari masa muda nya yang suka merokok. Saat ini lah beliau rasakan sakitnya. Sudah beberapa hari belum ada kemajuan, pesan dokter supaya anak-anaknya melakukan kebaikan saja untuk mama nya itu. Jadi kemaren, tanggal 26 Sept 2017, tulang Juan, Anggi, Sari, mama, tante emi, tante gita dan tante Ana, serta hela nya (suami-suami anak perempuannya) sudah melakukan perjamuan kudus untuk opung. Artinya keluarga sudah merelakan jika Tuhan menjemput opung. Pakaian putih untuk keluarga pun sudah dijahitkan untuk melepas opung nanti. Ya, semua sudah berserah. Berharap opung tidak merasakan sakit itu lagi. Jika Tuhan panggil, opung sudah tenang berada di sisi Bapa, mungkin kah bisa bertemu opung godang dan adekku Elsa? Ya, misteri Ilahi. Terima kasih untuk semua perhatian dan kasihmu kepada kami,opung hasian. Terima kasih sudah melahirkan mama serta tulang tante ku yang baik-baik. Semoga kami tetap saling mengasihi. Semoga kami tetap dapat menjaga nama baikmu. Aku sayang opung, kami semua sayang opung. Berkati kami opung keturunanmu, supaya kami tetap hidup dalam kasih.

Tags:

Hari sabtu, tanggal 19 Agustus 2017, Malam dimana tante nya anak-anak datang, Ida, Cilo mulai demam. Malam itu aku tidak terlalu khawatir, besok juga udah pulih pikirku. Namun apa yang pikirkan di luar harapan, Cilo masih sakit dan malah bertambah batuk pilek dan kembung. Akhirnya bapaknya jujur, jika belakangan ini Cilo main ke rumah tetangga seharian dimana dalam rumah itu ada yang batuk sudah lama. Ditambah lagi Cilo mandi berlama-lama dengan adiknya. Sesal tidak berarti, memang sudah saatnya sakit setelah sekian bulan tidak sakit dan memang saat ini banyak sekali virus, banyak yang mengalami sakit seperti ini dari anak-anak ke orang dewasa. Bahkan aku juga sempat batuk sesekali. Cilo saat ini tidak bisa minum dan makan banyak karna mual. Kami masih melakukan terapi di rumah seperti diurut pakai minyak dan bawang merah, minyak telon, madu dan minum paracetamol. Hari ketiga Cilo sakit pada malam senenya, Kevin ikut-ikutan pula demam dan batuk pilek. Sungguh capek hati pikiran dan badan. Aku dan suami bahu membahu merawat anak kami. Suamiku selalu dapat diandalkan, mampu menjaga anak-anak kami ketika aku masih di kantor.

Sudah 3 hari Cilo tidak masuk sekolah, rasa was-was pun makin menjadi apalagi batuk Cilo menggila. Hampir seharian batuk sampai-sampai perutnya sakit. Akhirnya aku menyerah, kami bawa ke klinik faskes 1. Kedua anak diperiksa dan diresepkan obat. Sudah 3 hari pula Cilo tidak BAB, kami pun berikan pepaya untuk dimakan sampai keesokan harinya, belum juga BAB, ditambah adiknya sempat menceret 3 kali tiap BAB. Kami pun membawa anak-anak untuk urut ke tempat biasa. Semoga aku pulang nanti anak-anak sudah jauh lebih baik. Cilo semoga hari senen dapat sekolah lagi (karna saat aku menulis tulisan ini, Cilo udah seminggu tidak sekolah), kembali cerewet dan aktif lagi. Kevin juga semoga kembali recok. Ah…dikala anak-anak sehat dan aktif, berantakin sana sini, main sana sini, jauh lebih nikmat dibanding mereka terkulai sakit. Hiks..

Beberapa bulan ini sangat tertarik dengan pekerjaan yang berhubungan dengan permebelan atau perkayuan. Sehingga saya sering sekali browsing soal ini, dari cara pembuatan hingga finishing. Sepertinya saya sudah terobsesi dengan permebelan, ditambah lagi suami memang bisa dalam hal pertungan baik kayu ataupun bangunan. Tidak jarang saya pun menunjukkan tutorial-tutorial kepada suami saya supaya sama-sama belajar.

Sebelumnya suami saya sudah membuatkan beberapa barang-barang yang kami butuhkan, seperti rak untuk penyimpanan barang-barang perlengkapan masak di dapur, tempat obat, lemari gantung yang kami gunakan sebagai gudang kecil, lemari pakaian, hingga mainan untuk anak-anak kami (sudah saya post). Semua itu belum difinishing seperti layaknya finishing mebel yang bagus, baru sekedar di cat biasa. Nah..saat ini baru selesai 1 set meja belajar dengan 2 bangku untuk anak-anak kami yang kami beri finishing.

Jadi ceritanya kami ingin membuat meja belajar untuk anak-anak sudah sejak beberapa bulan belakangan, namun karna berbagai kendala akhirnya baru kita mulai dalam 1 bulan ini dan kita sudah pasang di dalam rumah. Awalnya suami membeli kayu pallet. Seperti yang kita tau pallet kan pasti ada bekas pakuan dan lobang lainnya, yang pasti kayu nya masih butuh banyak usaha untuk membuatnya layak untuk kita gunakan sebagai barang layak. Hasilnya suami mengerahkan banyak usaha untuk mengerjakannya, mulai dari mengetam sampai mulus, mengamplas, mendempul dengan serbuk kayu sampai mengaplikasikan wood filler nya, sehingga permukaan kayu sudah mulus dan siap untuk di finishing.

Pembuatan meja belajar ini hanya dikerjakan pada hari sabtu tengah hari ketika saya sudah pulang kerja, dan minggu. Akhirnya baru selesai dalam 1 bulan hehe. Maklum suami sekalian menjaga anak-anak. Anak-anak ga bisa ditinggal apalagi sibontot. Anak kami ini harus ditemani terus, jika kita mengerjakan sesuau dia pasti datang dan ikutan.  Jadilah suami tidak bisa mengerjakan meja ini jika saya tidak ada. Dalam mengerjakan mebel kan banyak debu dan alat-alatnya tajam-tajam, jadi anak-anak tidak bisa diikutkan.

Saya juga ikut serta dalam pembuatan meja belajar ini, bantu-bantu amplas, bantu pencampuran bahan finishing, membersihkan barang supaya siap difinishing, cek bagian-bagian yang belum rapi, dll. J Banyak hal baru yang kita dapatkan dalam pengerjaan finishingnya. Dan hasilnya seperti berikut. Saya senang sekali dapat memiliki barang seperti jati jepara hehe, walaupun kayunya Cuma dari kayu pallet dan kaki-kakinya dari kayu biasa yang kita temui di panglong bangunan. Kayu-kayu dari panglong ini ada yang seratnya tidak bisa halus, masih saja ada serabutnya walaupun kita sudah amplas halus, tapi akhirnya bisa memuaskan.  Untuk finishing bagian atas kita menggunakan wood stain dan ditutup dengan PU, dan kaki-kakinya mirip-mirip Duco (karna tidak pakai clear saja). Hasilnya seperti ini…

Ulang tahun Kevin yang ke-2 sudah berlalu, tepat hari senin, tgl 5 Juni 2017. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, dan Kevin makin banyak perkembangan. Saat ini yang suka dia lakukan adalah menggiring-giring sepeda warna pink nya (bekas kakaknya dulu) keluar masuk rumah, dan sesekali jika pagar rumah terbuka, diam-diam dia akan keluar sambil menggiring sepeda itu. Secara diam-diam pula, dia akan menyiram bunga dan sepedanya. Namun jika sudah ketauan sama mama, bapa atau kakaknya, dia akan langsung menjauh dari keran air itu, anak pintar. Kesukaannya menyiram sepeda seolah-olah akan membersihkan sepeda, atau menyiram bunga sampai pot nya penuh dengan air karna seringnya dia melihat kami melakukannya.

Sekarang-sekarang ini kedua kakak beradik itu, Cilo dan Kevin, sering menunjukkan rasa cemburu satu sama lain. Jika Kevin digendong dan dimanja-manja sama mama atau bapaknya, maka Cilo akan minta digituin juga. Begitu pula sebaliknya, misalnya jika bapak memeluk Cilo, Kevin akan mendekat sambil menunjukkan ekspresi tidak suka sambil berteriak. Hahaha…lucu. Apalagi jika Kevin melihat mama bapanya berpelukan atau cipika cipiki, atau agak mesra, Kevin akan datang dan memukul kami, atau nangis kencang. Aduh aduh…

Kebiasaan Kevin yang lain adalah dia sangat antusias melihat mobil. Jika ada suara mobil, dia akan berlari ke pintu dan menunggu mobil lewat, dia akan berdiri di situ terus atau bahkan akan ke pagar sambil menunggui mobil tersebut. Paling membuat ga enak adalah jika mama atau bapa nya bawa Kevin jalan-jalan komplek, dan ada mobil tetangga atau mobil yang sedang parker di pinggir jalan, dia akan memegangi mobil itu, mencium dan minta dibukain pintu supaya dia bisa masuk ke dalam mobil. Bikin malu dech..tapi begitulah anak-anak ya. Doakan ya,nak..kita ada rejeki supaya bisa beli mobil hehe. Amin.

Shiloh saat ini sudah mulai bisa membaca dan menulis juga berhitung, walaupun bacanya  masih mengeja. Saya memang sudah mengajarinya sedikit-sedikit dari 1 tahun yang lalu tanpa mematok porsi belajarnya agar kelak dia masuk TK maka dia sudah punya dasar. Bulan 7 nanti dia akan masuk langsung ke TK B, semoga dia bisa menikmati sekolahnya. Perasaanku kadang deg-deg-an jika memikirkan Cilo akan sekolah. Pikiran tentang dia mampu atau tidak , teman-temannya baik atau tidak, guru-guru nya perhatian atau tidak, tapi semoga Cilo bisa menyesuaikan diri. Good luck,boru.

Sekian dulu update kegiatan anak-anakku. Semoga tahun ini tahun yang banyak bawa berkat buat kita.

Belakangan ini kami disibukkan dengan kegiatan membuat mainan untuk anak sendiri. Daripada beli, kalau bisa dibuat sendiri, kenapa tidak. Kevin saat ini sudah sangat bersemangat ditambah lagi sudah bisa berjalan, tidak bisa diam, apa yang dapat dilakukannya akan dia lakukan, untuk itu kami berinisiatif untuk membuatkan mainan untuknya juga kakaknya. Tujuannya adalah agar Kevin memiliki kesibukan tambahan tanpa harus menambah berantakan seisi rumah hehe. Namun tetap, namanya anak-anak, tidak akan bisa bertahan lama pada satu benda saja.  Nah mainan yang akan aku ceritakan adalah kail mainan.

Bermula dari adekku yang meminta dibuatkan kail mainan yang bermagnet untuk dipakai oleh Play Ground tempatnya mengajar, maka ide ini muncul. Langsung aku iyakan dong. Sesampainya di rumah, aku langsung bicara pada suami dengan antusiasnya. Suami pun menyanggupi. Kail yang dimaksud terdiri dari rotan, peganganya dari kayu balsa dan tentunya magnet di ujung kailnya supaya ikan2 mainan dapat menempel ketika anak-anak bermain pancing-pancingan. Kailnya dibuat dalam tiga warna yang totalnya 12 pancingan. Hasilnya seperti gambar berikut. Sangat cocok untuk anak-anak terutama toddler. Mainan pancing ikan ini mengasah daya imajinasi anak terhadap warna-warna dan menjadikan anak kreatif ketika mulai memancing ikan-ikanan. Play Ground tersebut hanya memesan kailnya saja. Untuk anak-anakku akan kami buatkan ikan-ikannya, oleh karena itu tunggu ya updatenya.

 

Yuhhu…ikannya udah jadi. Berikut tampilannya. Setiap ikan dipasangkan sejenis besi untuk magnet dapat nempel. Pattern ikan terinspirasi dari ana-white.com . Thank you,Ana.

Belakangan ini pikiran begitu banyak, begitu tinggi, sampai2 hampir lupa untuk berpijak ke bumi kembali. Banyak keinginan yang ingin dicapai, entah memang suatu kebutuhan atau ego semata. Sudah 1 tahun 6 bulan suami tidak mencari nafkah sejak kelahiran anak kedua kami. Ya, memang karena menjaga anak-anak. Dan selama itu pula pastinya pendapatan berkurang. Karena itulah, sekarang menurut kami sudah saat nya suami kembali berkiprah..syah.. entah itu kembali meneruskan karirnya dipertukangan baik bangunan atau mebel, atau mencoba berdagang atau bisnis rental atau travel. Ahh..hal ini lah yang menjadi pergumulan kami saat ini. Walaupun keinginan itu kuat, namun di sisi lain, anakku gimana? Pastinya bakal dititip ke orang, tapi tapi.. hati ini kembali gundah.

Feuuhhh..dari pada mikirin di lingkaran bagaimana menambah rejeki terus, mending aku mencoba meniti semua kepintaran anakku Kevin dulu.

Kevin, si abang barat, si botak (sekarang sedang botak sudah beberapa hari, yang akhirnya memberikan kesan badung di wajahnya hehe), sehat terus yang pasti. Sudah hampir 2 bulan ini tidak ada keluhan sakit setelah sebelumnya sambung menyambung dari demam, batpil, diare, batpil lagi. Kevin yang saa ini sudah mulai berjalan walaupun harus dijaga sepanjang dia jalan, karena masih kurangnya keberanian atau percaya diri nya. Setiap anakku ingin berjalan, dia akan menarik tanganku atau papanya, yang artinya ‘ma/pa, jagain aku ya’. Kemudian aku atau papanya pun akan mengikutinya dari belakang tanpa memegang tubuhnya, namun ketika dia mulai agak oleng, baru kami akan menopang sedikit tubuhnya agar kembali seimbang. Pegal pasti. Namun terbayarkan jika dia sudah mulai lihai dalam berjalan. Ada kalanya Kevin tidak sadar sudah berjalan tanpa dipantau atau berdiri tanpa bersandar. Sesaat kemudian jika fokusnya kembali bahwa dia sedang berjalan atau berdiri sendiri, saat itu pula dia akan gamang dan secepatnya berpegangan atau langsung duduk. Haihhh ..ayo dong,nak, kapan bisanya? Aku dan suami sering berpendapat bahwa Kevin sebenarnya atau semestinya sudah bisa jalan, sebab dia sudah berani naik turun sofa, berjinjit sampai ke ujung kakinya untuk menggapai benda dari ketinggian, sudah berani menggiring sepedanya seperti anak yang sudah bisa jalan. Terserah kamu lah,nak, kami tunggu dengan sabar ya, ketika kita berjalan bersama di suatu saat nanti tanpa dibimbing.

Dua hari yang lalu, ketika kakaknya Cilo minum susu kotak pakai sedotan, Kevin pun seperti biasa mendekati kakaknya seolah minta. Kemudian aku langsung mendekatkan sedotan susu tersebut ke mulutnya, dia pun mulai menggigiti sedotannya hehe. Beberapa kali kami contohkan, akhirnya Kevin mulai bisa menyedot, ahh..aku dengan senangnya tertawa sambal bilang ‘pintar’ dia pun keenakan. Keesokan harinya ketika Kakaknya minum susu kotak lagi, dia pun ikutan minum, menyedot dengan sedotan kali ini lebih baik dan akhirnya Kevin bisa minum pakai sedotan..horeee..good job, anak mama!

Hampir di hari yang sama, ketika kami sedang nonton tivi bareng, aku, papanya, Cilo,Kevin di pangkuanku. Tiba-tiba ada 1 kata keluar dari mulutnya mirip kata ‘doa’, sambil melipat tangan walaupun tidak sempurna untuk sikap berdoa, termangu sebentar mencoba menangkap apa yg dia maksud, aku pun langsung mengucapkan doa singkat seperti ‘Ya Tuhan, berkati Kevin, Ammeenn’, selesai, langsung lipatan tanganya dibuka..Ahh…amazing, bertubi-tubi kepintarannya muncul, membuat kami amaze-lah. Bayi-anak itu memang cerdas, ketika kebiasaan yang dilakukan orang di sekitarnya terutama orang tuanya sudah melekat di pikiranya, anak pasti cepat belajar. Sungguh luar biasa. Makanya kata literature, usia di bawah 5 tahun sebaiknya banyak melakukan stimulasi karena syaraf otak anak sedang berkembang, sangat cepat. Waww…

Tidak bisa dihitung kemajuan-kemajuan yang dilakukan anak, itu semua adalah anugerah. Di atas segalanya, sehat selalu adalah doa terbesar buat anak-anak. Jika anak sudah sakit, pikiran tidak tenang.  Mommy loves both of you, My Cilo Kevin.

Setelah minum OAE yang saat ini sudah mendekati 4 bulan, Kevin (1 tahun) tidak kejang kejang lagi. Kutulis ‘tidak’ karena berharap tidak pernah lagi sepanjang hidupnya. Semoga Tuhan berkehendak demikian. Tumbuh kembangnya juga tidak ada masalah menurutku juga dokternya. Kemaren tanggal 20 Juni 2016, kontrol ke dokter Johannes Saing.  Kontrol kali ini tidak ditemani oleh kak Cilo. Kak Cilo nya titip di rumah Rafael dulu, kasian asian bersempit-sempit di motor, berhubung Jl. Gaharu lumayan jauh. Seperti biasa dokter cek perut, punggung, mulut, dan ukur kepala, semua baik-baik saja. Semoga efek samping obat dapat dilawan oleh tubuh Kevin anakku. Saat ini BB naik menjadi 9,1kg, oleh karena itu dokter menaikkan dosis obat menjadi 2ml x 2 seharinya. Berharap besar dapat berjalan lancer terapi obatnya, supaya Kevin dapat bebas dari si E, seperti abang Al (anaknya Ai di grup Ortu Hebat hehe).

Doa terbesar kami saat ini agar tumbuh kembang Kevin tidak ada masalah sehingga dapat menjalani hidupnya dengan normal seperti anak lain. Begitu juga anak-anak di grup Ortu Hebat. Amin.

Sudah hampir dua bulan Kevin menjalani terapi obat untuk menanggulangi kejangnya. Tidak ada perbedaan yang tampak pada dirinya, dia seperti anak lainnya. Ceria, penuh energi, ngoceh macem-macem, suka sekali melempar dan goyang apalagi kalau sudah mendengarkan music, duduk berdiri dan merambat, semua itu tidak membuatnya capek.  Cuma, seminggu lalu dia sempat mogok makan dan minum susu termasuk menyusu langsung dari mama, karena gigi atasnya sedang tumbuh sekaligus 3. Dia menangis dan cengeng, hingga kami antara tidur ga tidur. Namun yang paling parah Cuma berlangsung 1 hari. Besoknya dia sudah mau minum susu dari botol, tetap tidak mau menyusu langsung, bahkan sampai sekarang, dikala porsi minum susunya lebih banyak dari sebelumnya dan makan sudah mulai membaik.  Apakah ini pertanda dia sudah tidak mau ASI langsung lagi? Mungkin saja iya. Karena memang produksi ASI sudah mulai sedikit, aku pun sudah mulai jarang pompa, hanya demi membuat nyaman payudara. Sekarang pompa ASI  cuma 2 kali dalam 24 jam, sekali pompa hanya dapat setengah botol kaca UC1000. Tidak apa-apa lah, semoga Kevin sehat-sehat.

Saat ini suasana hati sedang tidak baik, pikiran stress. Gimana tidak, baru tadi malam (7 Maret 2016) anakku (9 bulan) diputuskan untuk minum obat selama dua tahun untuk menanggulangi kejang nya. Sedih rasanya mendengar itu dari dokter anak sepsialis neurologi anak tadi malam. Kenapa harus anakku? Kalimat yang selalu teringiang dalam pikiran. Dia begitu lincah, sudah bisa berdiri berpegangan, ceria. Tidak tampak bahwa di dalam dirinya terselubung kelainan otak itu, yang mana kata dokter ada kotak-kotak di bagian otak yang berpotensi terjadinya kejang lanjutan, baik tanpa atau dengan demam.

Kejadian itu bermula pada akhir desember lalu (desember 2015), anakku yang memang sedang pilek namun tetap ceria, juga demam yang naik turun kejang untuk pertama kali nya hanya pada suhu 38,5C. Saat itu aku sedang memangkunya sambal minum susu dari dot. Tiba-tiba badangnya kejang, tangan dan kaki tegang, mulut dikatup, tidak sampai 2 menit, kejang sudah berhenti, dan lemas. Sehabis kejang dia BAB kemudian kembali riang ke sana kemari. Kami langsung membawa ke dokter umum terdekat dan diberi obat demam dan anti kejang.

Dua bulan kemudian, tepatnya tanggal 28 Feb 2016, kejang secara tiba-tiba. Kali ini tangannya tegang dikatup, mata melihat ke atas, namun bagian tubuh dari perut ke kaki tidak tegang, biasa saja. Kami tidak berpikiran dia demam, Cuma dia sedang batuk pilek juga sedang rewel karena tumbuh gigi pertama. Kejang nya juga sedang minum susu dari dot, dan maksimal hanya 1 menit. Berhenti dan dia lemas tertidur sebentar. Kami bawa ke dokter umum terdekat, dikasih obat batuk pilek dan anti kejang. Saat itu juga diukur suhu badannya, hanya 36.9C, alias tidak demam. Bingung dan sedih rasanya. Karena say abaca-baca kejang tanpa demam ini yang berpotensi besar untuk terjadi epilepsy.

Kami pun janjian dengan dokter anak pada hari senennya. Dia menyarankan kami EEG. Karena satu dan lain hal, EEG baru dapat kami lakukan pada hari kamis (3 maret 2016) dan hasilnya kami ambil hari sabtu nya. Karena dokter tersebut tidak bisa kami temui hari itu juga, sedangkan kami sudah ingin sekali tau hasilnya, kami pun mendatangi dokter lain, dokter ini yang merawat anak pertamaku dulu ketika di opname karena diare dan kejang. Saya juga baru ingat sama dokter ini, dokter anak spesialisasi neurologist juga. Sabtu itu juga kami datang ke tempat praktik beliau dengan membawa hasil EEG itu. Namun karena dia tidak bisa baca hasil pastinya karena tidak dapat melihat ke sumber rekaman EEG nya, dia pun menyarankan kami EEG ulang ke RS tempat dia bekerja. Ya tidak apa-apa, demi berharap hasilnya beda dan lebih baik, kami pun EEG kembali pada hari senen, 7 maret 2016.

Tanggal 8 maret 2016 pertama kalinya Kevin minum obat itu. Terbayang selalu masih panjangnya perjalanan kami memberi obat itu pada anak kami, pastinya butuh komitmen yang kuat untuk dapat berhasil. Semoga hanya dua tahun, kalu bisa dapat dipersingkat. Berharap tidak terjadi kejang lagi dalam perjalanan 2 tahun ini, supaya anakku tidak lebih lama minum obatnya. Anakku susah sekali minum obat, kasihan melihat dia harus dipaksa untuk minum obat. Apalagi obat ini harus diminum 2 kali sehari. Tuhanlah yang menguatkan anakku dan menyembuhkannya. Mohon doanya siapa pun yang membaca ini.

Berikut hasil eeg dari kedua RS :

  1. Materna,Medan : Kesan menunjukkan kelainan irritatif difus , komentar gambaran EEG dapat sesuai dengan penyakit konvulsi
  2. Elisabeth, medan: kesan EEG menunjukkan lesi iritatif multifocal

Sayangnya saya belum bertanya apa akibatnya buat anak saya dengan hasil eeg seperti itu. Mungkin nanti konsultasi selanjutnya saya akan tanyakan lebih jelas.

Facebook & YM

Pengunjung

  • 54,758 hits